Saturday, July 11, 2009
Tentang Kematian : Bersedialah Diri
Sedikit ilmu dan perkongsian ana titipkan di ruangan ini buat pengetahuan bersama. Insya`allah. Ana dapat ini ketika menjalani Kursus Bilal, Pengurusan Jenazah baru-baru ini.Moga ianya menyedarkan diri kita dengan mempersiapkan diri untuk berhadapan dengan mati, iaitu dengan memperbanyakkan amalan yang diperintahkanNya.
Kitab-kitab yang berkaitan mati sangat banyak kini. Namun apa pun yang baik dan berguna, terimalah sebagai persediaan diri menghadapinya.
Hayati dan mengertikanlah untuk perjuangan diri menyambut sebuah kematian itu..
Allahu Akbar..
***
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi itu mampu berbicara sekejap, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, nescaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghazali atsar dari Al-Hasan).
Tamunya Suatu Kematian
1. Kematian bersifat memaksa dan sedia menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan risiko-risiko kematian itu.
Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, nescaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. -Ali Imran :154
2. Kematian akan mengejar sesiapa pun meski dia berlindung di sebalik benteng yang kukuh atau berlindung di sebalik teknologi kedoktoran yang canggih serta ratusan doktor terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, walaupun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh. Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?-An-Nisa : 78-
3. Kematian akan mengejar siapa pun walaupun dia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. -al-Jumu`ah : 8-
4. Kematian bertamu secara tiba-tiba
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat. dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya esok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. -Luqman : 34-
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat.
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. -Al-Munafiqun :11-
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut Sabda Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam
“Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” -HR Tirmidzi-Sabda Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bahagian kain sutera yang tersobek?” -(HR Bukhari) Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah-
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bahagian tubuh yang sangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghazali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghentam jiwa dan mennebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bahagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan disiat-siat dari setiap urat nadi, urat saraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga ke kaki”
Imam Ghazali juga mengetengahkan suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati suatu pekuburan berdoa pada Allah Subhanahu Wa Ta`ala agar Dia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka boleh mengetahui gambaran sakaratul maut itu. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang lelaki yang muncul dari salah satu kuburan.
“Wahai manusia!”, kata lelaki tersebut. “Apa yang kalian inginkan dariku? Lima puluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perit bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut sangat memakan waktu yang berbeza untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang.
Mustafa Kamal Attaturk, bapa modenisasi (sekularisasi) Turki, yang menggantikan Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut akan dialami setiap manusia, dengan pelbagai tingkatan rasa sakit. Sebuah riwayat mengatakan bahawa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah Kuasa Allah.
Allahu `alam.
Kitab-kitab yang berkaitan mati sangat banyak kini. Namun apa pun yang baik dan berguna, terimalah sebagai persediaan diri menghadapinya.
Hayati dan mengertikanlah untuk perjuangan diri menyambut sebuah kematian itu..
Allahu Akbar..
***
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi itu mampu berbicara sekejap, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, nescaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghazali atsar dari Al-Hasan).
Tamunya Suatu Kematian
1. Kematian bersifat memaksa dan sedia menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan risiko-risiko kematian itu.
Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, nescaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. -Ali Imran :154
2. Kematian akan mengejar sesiapa pun meski dia berlindung di sebalik benteng yang kukuh atau berlindung di sebalik teknologi kedoktoran yang canggih serta ratusan doktor terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, walaupun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh. Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?-An-Nisa : 78-
3. Kematian akan mengejar siapa pun walaupun dia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. -al-Jumu`ah : 8-
4. Kematian bertamu secara tiba-tiba
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat. dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya esok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. -Luqman : 34-
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat.
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. -Al-Munafiqun :11-
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut Sabda Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam
“Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” -HR Tirmidzi-Sabda Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bahagian kain sutera yang tersobek?” -(HR Bukhari) Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah-
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bahagian tubuh yang sangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghazali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghentam jiwa dan mennebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bahagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan disiat-siat dari setiap urat nadi, urat saraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga ke kaki”
Imam Ghazali juga mengetengahkan suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati suatu pekuburan berdoa pada Allah Subhanahu Wa Ta`ala agar Dia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka boleh mengetahui gambaran sakaratul maut itu. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang lelaki yang muncul dari salah satu kuburan.
“Wahai manusia!”, kata lelaki tersebut. “Apa yang kalian inginkan dariku? Lima puluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perit bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut sangat memakan waktu yang berbeza untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang.
Mustafa Kamal Attaturk, bapa modenisasi (sekularisasi) Turki, yang menggantikan Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut akan dialami setiap manusia, dengan pelbagai tingkatan rasa sakit. Sebuah riwayat mengatakan bahawa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah Kuasa Allah.
Allahu `alam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment